Minggu, 07 Agustus 2016

Ekologi & Peranan Manusia dalam Ekosistem


“EKOLOGI dan PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM”
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Ekologi
Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Haeckel seorang ahli biologi, kira-kira pada tahun 1860-an. Istilah Ekologi berasal dari dua kata yaitu oikos, yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi berarti ilmu mengenai rumah yaitu rumah bagi makhluk hidup. Menurut Drost (1992), ekologi atau ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya.
Setiap unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang terjadi dalam suatu sistem dan disebut ekosistem (asal kata ecological system atau ecosystem). Ekosistem meliputi organisme (biotik) dan lingkungan yang tak hidup (abiotik).
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kataYunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertamakali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasanekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik .
·     Faktor abiotik antara lain suhu, air,  kelembaban, cahaya, dan topografi.
·     Sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yangterdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti jugaharus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi denganhampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul padatahun 70-an.
Ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu darisetiap spesies organisme.
1.    Nazir (1983 : 372), mengatakan bahwa populasi berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya.
2.    Nawawi a91985 : 141), menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
3.    Riduan dan Tita Lestari (1997 : 3), mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.
Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup ditempat yang sama dan memilki kemampuan bereproduksi diantara sesamamnya.. konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiawan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi sesuatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu evolusi juga bekerja melalui populasi.
Sedangkan dalam buku acuan materi kuliah Agung Wibowo mengatakan, Populasi adalah kumpulan individu sebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antar individu dengan individu yang lain. Tentu saja antar individu betina dengan individu jantan. Dikenal ada 2 faktor lingkungan yang dapat menurunkan daya biak populasi, yaitu :
1.    Faktor kepadatan populasi sama dengan jumlah individu setiap meter kubik (Density defendant factor) secara sistematis ditulis : D =   
Keterangan:
D= Densus / Kepadatan
N= Numeris / Jumlah individu
S= Spatum / Ruang
Misalnya, ada 87 mahasiswa dalam tiga ruang. Hitung kepadatan populasi setiap ruang?
Jawab : D =
Adi kepadatan mahasiswa setiap ruangnya 29 orang.
Persaingan atau kompetisi terjadi jika kepadatan populasi tidak terbendung sehingga kebutuhan populasi itu akan bahan makanan, tempat tinggal dan kebutuhan hidup lainnya menjadi diluar kemampuan alam lingkungan.
2.         Faktor yang tak bergantung kepadatan populasi (Density-independent Factor), misalnya suhu dan angin ribut.
Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Bahwa sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan.
B.       Ekosistem
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap  unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
1.         Komponen Ekosistem
Di dalam suatu ekosistem terdapat dua komponen pokok, yaitu komponen biotik (hidup) dan abiotic (tak hidup).
1)        Komponen biotik meliputi faktor hidup (berupa Organisme) yang terdapat dilingkungan sebagai makhluk tunggal (individu) yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan kedudukannya komponen biotik dibedakan menjadi:
a)        Produsen
Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen disini adalah kelompok  makhluk hidup yang mampu melaksanakan proses fotosintesa, yakni tumbuhan yang memiliki klorofil atau kromofil lainnya. Dari fotosintesa yang dilakukan tumbuhan dihasilkan bahan-bahan organic yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya, sehingga makhluk hidup yang mengkonsumsinya dapat melaksanakan aktivitas hidup dengan baik. Kemampuan tumbuhan menghasilkan bahan-bahan organic menegaskan bahwa tumbuhan adalah berkedudukan sebagai produsen.
b)        Konsumen
Organisme yang tidak memiliki klorofil tidak dapat menyediakan bahan organic  yang dibutuhkannya,  sehingga kebutuhan akan bahan organic hanya dapat di peroleh dengan mengkonsumsi produsen.
Berdasarkan tingkatannya, konsumen dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
·           Herbivore, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhkan energinya  dengan memakan tumbuhan
·           Karnivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan herbivore.
·           Omnivore, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan produsen secara langsung, atau memangsa karnivora/hebivora(pemakan segala).
2)        Komponen Abiotik  meliputi factor fisik dan kimia. Factor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sbb:
a)        Suhu, berpengaruh pada ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b)        Sinar matahari, mempengaruhi ekosistem secara global  karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai  produsen untuk berfotosintesis.
c)        Air, berpengaruh terhadap ekosistem karena  air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji. Bagi hewan dan manusia air dibutuhkan untuk air minum dan sarana hidup lain. Bagi unsur abiotic lain (tanah,batu)air dibutuhkan sebagai pelarut dan pelapuk.
d)       Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme, jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.
e)        Ketinggian, tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f)         Angin, selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g)        Garis lintang, garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup di garis lintang tertentu saja.

C.      Peran Manusia Dalam Ekosistem
Manusia makhluk yang paling penting dalam biosfer, menjadi sangat penting karena mempunyai perbedaan dari makhluk lain. Perbedaan itu dapat di lihat dari segi ekologik.
a.         Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik. Maksudnya, organisme dominan secara ekologik jika:
·           Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
·           Manusia mampu memberikan pengaruh besar  terhadap lingkungan tempat hidupnya atau organisme yang lain.
Manusia merupakan makhluk dominan secara ekologik karena sifat-sifat anatomi dan mentalnya. Sifat-sifat itulah yang menyebabkan manusia dapat berkompetensi dan berhasil dengan baik apa yang dibutuhkannya. Dengan demikian, ia dapat memberikan pengaruh besar terhadap lingkungannya serta organisme lainnya dalam ekosistem.


b.         Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan dapat membuat alat erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Di samping itu, kemampuan itu erat pula hubungannya dengan kemampuan penalaran berkat otaknya yang lebih tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuannya membuat dan menggunakan alat.
c.         Manusia sebagai makhluk perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakannya. Manusia di kenal sebagai makhluk mengeksploitasi ekosistem hebat. Ia dapat memanfaatkan baik ekosistem darat maupun ekosistem air. Hal ini terjadi karena sifatnya, yang omnivore dan kebutuhannya yang beraneka ragam. Sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk makanan tetapi juga untuk keperluan lain seperti pakaian dan rumah. Sejak itu kebutuhan akan bahan organic untuk obat-obatan, papan, serat, dll meningkat.
Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang tidak konsumtif, missal untuk kepercayaannya seperti hewan kurban, untuk peliharaan di rumah,. Manusia juga menjadikan tumbuhan sebagai estetika seperti bunga-bunga,hiasan.
d.        Manusia sebagai penyebab evolusi,
Perkembangan pengetahuan dan keterampilan teknis mengakibatkan manusia muncul sebagai makhluk hidup yang dominan secara ekologik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang disengaja maupun tidak telah mempercepat evolusi organic. Akibatnya, ada jenis-jenis orgnisme yang jumlahnya sudah berkurang sampai batas sukar untuk dipulihkan kembali, bahkan ada yang telah punah. Di samping itu, ada jenis-jenis yang justru meningkat jumlahnya, semua itu disebabkan oleh invertensi manusia. Cara manusia mempercepat evolusi organic adalah pembudidayaan hewan dan tumbuhan, penciptaan habitat baru serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan.
e.         Manusia sebagai makhluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungannya. Kotoran yang di buang manusia berasal dari rumah, perkebunan, tempat kerja, transportasi dan kegiatan rekreasi. Bahan-bahan pencemaran ini dapat berupa gas, padat, dan cair.
Untuk mempertahankan hidup yang diinginkannya, manusia memanfaatkan alam dengan tidak di ikuti dengan keinginan memelihara, terjadilah pemanfaatan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tekanan-tekanan kerusakan, seperti terbentuknya tanah-tanah kritis, erosi, dan banjir.
Kegiatan manusia itulah yang menyebabkan hutan, rawa yang tadinya mempunyai keselarasan alamiah (setelah menjadi pemukiman manusia) menjadi berubah. Pemeliharaan keseimbangan dan keselarasan ditempat itu dimungkinkan dengan subsidi materi dan energi serta kesadaran kemampuan dan keamanan seluruh masyarakat di tempat itu. 



DAFTAR PUSTAKA


Heddy, Suwasono, dkk. Pengantar Ekologi. Jakarta: Rajawali. 1986.
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2013.
Ordum, Eugne P. Fundamental Of Ecology. New York, W.B. Saunders Company, Philadelphia: 1957.
Rahardjanto, Abdulkadir. Ekologi Umum. Umm press: Malang. 2001
Southwick, Charles H, dan kawan-kawan. Global Ecology. Sinauer Assosiation, Massachussetts: 1985.

 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar