BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari
kata latin, yaitu communicare atau communis yang berati sama atau menjadikan
milik bersama. Sedangkan menurut istilah Komunikasi adalah proses penyampaian
pesan secara timbal balik diantara anggota untuk menumbuhkan saling pengertian
dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
B.
Pengertian
Komunikasi Menurut Para Ahli
1.
Wiliam
Albig
Komunikasi
adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung pengertian individu-individu.
2.
Menurut
Davis
Adalah
sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain.
3.
Drs.H.Malayu
S.P Hasibuan
Adalah
adalah suatu alat untuk menyampaikan perintah, laporan, berita, ide, pesan atau
informasi dari komunikator kepada komunikan agar diantar mereka terdapat
interaksi.
C.
Tujuan
Komunikasi
Yaitu memberikan perintah, laporan,
informasi,ide, saran dan berita dan menjalin hubungan-hubungan dari seorang
komunikator kepada komunikan atau pemerintahnya.
D.
Proses
komunikasi
1. Unsur-Unsur
komunikasi
a. Komunikator
(pemberi-giver) adalah orang yang menyampaikan pesan komunikasi itu.
b. Pesan
yaitu informasi, perintah, laporan, berita, dan lain-lainnya yang disampaikan
itu.
c. Saluran
(simbolis=channel) adalah alat (simbol) yang di pergunakan untuk berkomunikasi.
d. Komunikan(penerima=
receiver) yatu orang yang menerima pesan komunikasi tersebut.
e. Feedback
(action), adalah reaksi yang ditimbulkan oleh komunikasi itu.
2. Lambang-
Lamabang komunikasi
Lambang
(simbol =channel) adalah alat yang dipergunakan komunikator untuk menyampaikan
pesan yang di komunikasikan kepada komunikan, yaitu:
a. Suara yaitu pesan
komunikasi disampaikan dengan suara oleh komunikator.
b. Tulisan (Gambar),
yaitu pesan komunikasi diasmpaikan dengan tulisan atau gambar-gambar oleh
komunikator kepada komunikannya.
c. gerak-gerik, yaitu pesan komunikasi di
sampaikan dengan gerak-gerik oleh komunikator kepada komunikan, misalnya dengan
raut muka, telunjuk, kedipan mata.
d. warna yaitu pesan
komunikasinya disampaikan dengan warna oleh komunikator kepada komunikan, misal nya lampu petunjuk jalan pada
perempatan, merah berhenti, kuning siap jalan, dan hijau boleh jalan, bendera
putih tanda menyerah, dan lain-lainya.
3. Fungsi-
fungsi komunikasi
a. Intructive,
artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan perintah dari
atasan kepada bawahannya.
b. Evaluative,
artinya komunikasi berfungsi untuk menyampaikan laporan dari bawahan kepada
atasannya.
c. Informative,
adalah komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk menyampaikan informasi, berita,
dan pesan-pesan lainnya.
d. Influencing, artinya komunikasi dalam hal ini
berfungsi untuk memberikan saran-saran, nasihat-nasihat adri seseorang kepada
orang lain.
4.
Ruang lingkup
komunikasi
a. Public
commication(komunikasi massa) adalah dalam arti luas, artinya pesan komunikasi
ituditujukan kepada masyarakat luas, baik yang dikenal maupun tidak.
b.
Bussiness communication
adalah komunikasi dalam arti sempit, atrinya pesan komunikasi itu dilakukan
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pesan komunikasi itu biasanya berfungsi
untuk instructive dan evalautive,seperti memberikan perintah dan
laporan-laporan.
5.
Tipe – Tipe komunikasi
a. Komunikasi
formal
Komunikasi
formal mengikuti saluran formal sebagai tergambarkan di dalam struktur
organisasi. Komunikasi formal cenderung memperlihatkan komunikas tugas,
komunikasi antara atasan-atasan,atasan dengan bawahan atau bawahan dengan
bawahan sesuai dengan otoritas. Dengan kata lain, saluran komuniksai formal
mengikti jenjang komando yang establish melalui suatu hirarkhi otoritas
organisasi.oleh karena saluran komunikasi di akui sebagai suatu yang resmi dan
otoritatif, hal tersebut cenderung merupakan tipikal dari komunikasi tertulis.
Komunikasi formal digunakan untuk semua pesan-pesan resmi, termasuk pengarahan,
prosedur,kebijakan, keputusan.
b. Komunikasi
informal
Komunikasi
informal ada di luar saluran komunikasi formal dan tidak menuruti hirarki
organisasi dan otoritas. Akan tetapi saluran komunikasi informal ini tidak
direncanakan oleh superior.istilah yang sering di gunakan untuk bentuk salauran
komunikasi informal ialah the grapensive (selentingan).
6. Metode komunikasi
a. Komunikasi
langsung,jika pesan itu di samapaikan langsung oleh komunikator kepada
komunikan umpan baliknya langsung
b. Komunikasi
tidak langsung,jika pesan itu di sampaikan tidak langsung oleh komunikator
kepada komunikan.
c. Komunikasi
horizontal,jika pesan itu di samapaikan seseorang kepada orang lain yang
bertujuan untuk menjalin hubuga.
d. Komunikasi
searah (one way traffic) jika komunikasi disampaikan berupa indoktrinasi dan
komunikator saja yang berperan aktif sedang komunikan hanya pasif saja.misalnya,
dalam salat jumat hanya khatib (kominkator) saja yamg berperan aktif, sedang
makmum (komunikan) pasif saja.
One way traffic,
biasanya di lakukan oleh tipe kepemimpinan otoriter.
e. Komunikasi
dua arah (two way traffic), jika komunikator dan komunikan sama-sama berperan
aktif. Mereka saling bergantian menjadi komunikator dan komunikasi
7. Hamabatan
– hambatan komunikasi
a. Hambatan
semantis, yaitu hambatan karena bahasa,kata-kata atau kalimai-kalimat yang di
pergunakan penafsirannya banyak.hambatan semantis ini dapat di atasi oleh
komunikatornya. Komunikasi tertulis yang efektif, jika memenuhi 4 c,yaitu:
Complete (lengkap);
clear (jelas); concise (tepat); dan correct (benar). Dalam penulisa karya
ilamiah (skripsi) dan atau menjawab soal ujian hendaknya hambatan semantis ini
di hindarkan supaya jangan ada salah persepsi antara penguji dan yang di uji.
b. Hambatan
teknis adalah hambatan yang di sebabkan oleh alat-alat teknis yang dipergunakan untuk
berkomunikasi yang kurang baik.
Misalnya:telepon ,mikrofon yang
dipergunakan kurang baik. Hambatan teknis ini berada di luar kemampuan
komunikator, tetapi jika komunikator sanagn berwibawa hambatan teknis ini di
atasi oleh para bawahanya.
c. Hambatan biologis adalah hambatan yang
ditimbulkan oleh kurang baikanya pancaindra komunikator/komunikan, misalnya gagu/tuli.
d. Hambatan psikologis, adalah hambatan
kejiwaan yang di sebabkan perbedaan status atau keadaan. Misalnya antara
direksi dan pesuruh.
e. hambatan kemampuan, adalah hambatan
yang di sebabkan komunikan kurang mampu menangkap dan menafsirkan pesan
komunikasi, sehingga dipersepsi serta dilakukan salah